Saung Berkah Non Politik




JK-Pengajian dalam bahasa Arab disebut At-ta’llimu asal kata ta’allama yata’allamu ta’liiman yang artinya belajar, pengertian dari makna pengajian atau ta’liim mempunyai nilai ibadah tersendiri, hadir dalam belajar ilmu agama bersama seorang yang berilmu merupakan bentuk ibadah yang wajib setiap muslim.

Salah satu pelopor pengajian saung berkah Dadang Husen yg biasa disapa Abah Dadang, Dalam pengajian terdapat manfaat yang begitu besar positifnya, dalam pengajian manfaat dapat menambah dari salah satunya orang yang biasa berbuat negatif menjadi positif karena ilmu agamanya bertambah. Hal seperti ini manfaat pengajian untuk mengubah diri atau memperbaiki diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Kemudian disisi lain pembimbing pengajian saung berkah Gus Wahid yang diamanatkan oleh gurunya Almarhum Almukarrom Syaikhona Maemun Zubair untuk istiqomah mengajar ngaji menerangkan, dalam era perubahan jaman yang disebut generasi milenial pada saat ini. Para pemuda harus didasari oleh ilmu agama agar tidak salah kaprah, karena pemuda saat ini adalah pejuang dimasa yang akan datang. Oleh karena itu para pemuda harus dibentengi oleh ilmu agama, salah satunya dengan mengikuti pengajian.

Dan saya tegaskan bahwa pengajian saung berkah ini tidak ada unsur politik didalamnya, apalagi mendukung salah satu calon, pernyataan itu dikatakan oleh Gus Wahid dengan tegas.

Kemudian beliau menjelaskan berkenaan dengan hari raya idul adha, Kurban adalah merelakan sesuatu yg paling dicintai demi memanunggalkan cinta hanya kepada Allah. Sehingga tidak ada cinta yang paling utama selain kepada Allah. Seperti Ibrahim yang mendamba keturunan bertahun-tahun, Ketika telah diberi keturunan justru diberi perintah untuk menyembelih putra dambaannya. Dia diuji apakah cintanya hanya untuk Allah atau masih diduakan untuk yg lain. Hari ini banyak orang berkurban dua atau lebih sapi. Tapi dirumahnya masih ada sepuluh unit mobil mewah, Tabungannya di Bank masih penuh seolah tak berkurang, lalu letak nilai kurbannya dimana?
Dia masih memiliki cinta kepada materi2 duniawi selain Allah.
Jika benar2 seseorang itu berkurban, dia tidak lagi memiliki kecintaan kepada selain Allah... Seperti Ibrahim. Semua akan diserahkan di jalan Allah. Tapi ibadah kurban hari ini memang menjadi ukuran derajat sosial seseorang. Jika yang bisa kurban sapi sendirian berarti dia kaya, yang bisanya hanya kambing berarti dia agak kaya. Jika tidak berkurban, ya itu derajat ekonomi paling rendah. Itulah yg jamak ada dalam pikiran masyarakat, Pungkasnya.(jay)

Tidak ada komentar