PAPUA HADIR DI FESTIVAL GOYANG KARAWANG INTERNASIONAL




Hitam kulit keriting rambut aku Papua
Hitam kulit keriting rambut aku Papua
Biar nanti langit terbelah aku Papua

Itulah penggalan lagu “Tanah Papua” yang memberikan semangat, eksistensi serta tekad untuk tetap menyatu dalam satu ikatan bernama PAPUA (yang sekarang telah bertambah dengan Papua Barat).


Tanah Papua (dulu masih disebut Irian Jaya) baru saja tercabik keangkaramurkaan. Luka masih sangat dirasa. Sebagai sesama bangsa, kita patut sedih dan prihatin karena mereka juga adalah saudara sebangsa dan setanah air. Tak boleh seorang pun memisahkan, meski langit terbelah.


Tekad untuk mewujudkan satu PAPUA, satu INDONESIA tercermin dari penampilan tim kesenian yang diwakili Sanggar Tari Nayak UPTB Anjungan Papua, TMII pada Festival Goyang Karawang Internasional 2019, minggu lalu.

Mereka menampilkan konfigurasi sebuah tarian tentang upaya pertahanan diri untuk bertahan hidup di tengah rimba belantara serta upaya-upaya melindungi diri dari serangan ‘musuh’.


Hal itu tercermin dari properti senjata tradisional yang dikenakannya. Seperti terompet, busur dan anak panah, kapak batu serta tombak. Tak bisa dikesampingkan peran wanita Papua pada konfigurasi tersebut yang memasangkan ‘mahkota perang’ ketika para suaminya akan berlaga serta melucuti senjata ketika kemenangan dan suasana kedamaian telah diraih. Itu cerminan eksistensi lokal. 


Sedang eksistensi ke-Indonesiaan tercermin pada spanduk bertuliskan “SUKSESKAN PON ke XX TAHUN 2020 DI PAPUA” di bagian akhir penampilannya. Gemuruh penonton yang memadati Lapangan Galuh Mas malam itu pun membahana.**Sapto Adiwiloso.

Foto : BONIS – SAPTO/WILS PRODUCTIONS

@kemenpar
https://kebudayaan.kemedikbud.go.id
https:// pariwisata.papua.go.id
@diparbudkrwkab
@disparbudjabar
@officialgoyangkarawang
#officialgoyangkarawang
@cellicanurrachadiana

Tidak ada komentar